·
Reaksi fotofosforilasi siklik adalah
reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I. yang bisa
menangkap foton 700 nm (P 700)
·
Dalam fotofosforilasi siklik,
pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I ,
namun ada elektron yang terlontar mendukung Potosistem 2
·
Fotofosforilasi siklik ini
menghasilkan ATP
· Pertama, energi cahaya, yang
dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di P700 menjadi aktif
karena rangsangan dari luar
·
elektron yang terbentuk itu kemudian
keluar menuju akseptor elektron primer kemudian menuju rantai transpor
elektron.
·
Karena P700 mentransfer elektronnya
ke akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi elektron dan tidak dapat
melaksanakan fungsinya.
·
Selama perpindahan elektron dari
akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi transformasi hidrogen
bersama-sama elektron pada fotosistem P 700 itu
·
Rantai transpor ini menghasilkan
gaya penggerak proton, yang memompa ion H+ melewati membran,
yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan untuk
menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian menghasilkan ATP.
·
Dari rantai transpor, elektron
kembali ke fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka
fotosistem I dapat kembali melaksanakan fungsinya lagi
·
Fotofosforilasi siklik terjadi pada
beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua organisme fotoautotrof.
·
Reaksi fotofosforilasi nonsiklik
adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang berbeda,
yaitu fotosistem I dan II.
·
Dalam fotofosforilasi nonsiklik,
pergerakan elektron dimulai di fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali
lagi ke fotosistem II.
·
Mula-mula, molekul air diurai
menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-.
·
Dua elektron dari molekul air
tersimpan di fotosistem II,
·
Sedang ion H+ akan digunakan pada
reaksi yang lain
·
dan O2 akan
dilepaskan ke udara bebas.
·
Karena tersinari oleh cahaya
matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi tereksitasi dan keluar menuju
akseptor elektron primer.
·
Setelah terjadi transfer elektron,
P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi dapat cepat dipulihkan berkat elektron
dari hasil penguraian air tadi.
·
Setelah itu mereka bergerak lagi ke
rantai transpor elektron, yang membawa mereka melewati pheophytin,
plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai di
fotosistem I, tepatnya di P700.
·
Perjalanan elektron diatas disebut
juga dengan "skema Z".
·
Sepanjang perjalanan di rantai
transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi untuk reaksi sintesis
kemiosmotik ATP, yang kemudian menghasilkan ATP.
·
Sesampainya di fotosistem I, dua
elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang cukup besar dari cahaya
matahari.
·
Kemudian elektron itu bergerak ke
molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai di ujung rantai transpor,
dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh NADP+ dan H+,
yang berasal dari penguraian air.
·
Dengan bantuan suatu enzim bernama
Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR, NADP+, H+, dan
elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
·
NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
·
NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi
Calvin-Benson, atau reaksi gelap.
Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik
memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai berikut
REAKSI
TERANG: Tempat berlangsung bagian kloroplas bernama Grana, Sumber energi Cahaya
/ matahari, Proses yang terjadi
Fotolisis : pemecahan H2O menggunakan energi cahaya menjadi ion
Hidrogen dan molekul air, Hasilnya O2, ATP dan NADPH2.
REAKSI GELAP: Tempat berlangsung bagian kloroplas bernama Stroma, Sumber energi ATP dan NADPH2 dari reaksi terang, Proses yang terjadi Fotolisis :Fiksasi : pengikatan CO2 , penyusunan / pengkombinasian hydrogen dengan karbondioksida membentuk gula, Hasilnya Karbohidrat sederhana.
REAKSI GELAP: Tempat berlangsung bagian kloroplas bernama Stroma, Sumber energi ATP dan NADPH2 dari reaksi terang, Proses yang terjadi Fotolisis :Fiksasi : pengikatan CO2 , penyusunan / pengkombinasian hydrogen dengan karbondioksida membentuk gula, Hasilnya Karbohidrat sederhana.
Reaksi
Gelap
·
Reaksi gelap merupakan reaksi
lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
·
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya.
Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma.
·
Energi reaksi gelap adalah ATP dan
NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan bahan reaksi gelap adalah CO2 yang
diikat oleh RuBP yang ada di daun melalui stoma , CO2
ini berasal dari udara bebas.
·
Dari reaksi gelap ini, dihasilkan
glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi
reaksi katabolisme.
·
Untuk membentuk molekul Glucosa
(dengan 6 C) diperlukan 6 molekull CO2 , 12 ATP dan 12 atom H yang diikat oleh
koenzim NADP menjadi 12 NADPH
·
Reaksi ini ditemukan oleh Melvin
Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi
Calvin-Benson.
·
Salah satu substansi penting dalam
proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi
yaitu ribulosa fosfat.
·
Jika diberikan gugus fosfat kedua
dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP/ RuBP). Ribulosa difosfat
/ biphospat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam
reaksi gelap.
·
Secara umum, reaksi gelap dapat
dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi. dan
tentu sintesa untuk membentuk Glukosa OK
·
Pada fase fiksasi, 6 molekul
ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
·
6 molekul beratom C6 yang tidak
stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3 yang dikenal
dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
·
Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat
ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan membentuk 1,3-bifosfogliserat
(PGA 1.3 biphosphat).
·
Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk
ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini direduksi oleh H+ dari
NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12
molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C.
·
Selanjutnya terjadi sintesa , 2
molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1
molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6).
·
10 molekul fosfogliseraldehid yang
tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi, yaitu pembentukan kembali
ribulosa difosfat.(RDP/RuBP)
·
Pada fase ini, 10 molekul
fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekulribulosa fosfat. Jika
mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa
difosfat (RDP),
·
RDP/RuBP kemudian kembali akan
mengikat CO2 lagi , begitu setrusnya.
·
OK Gampang to
·
Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon
dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan dipenuhi dari udara yang masuk melalui
stomata tanaman
·
Pada kebanyakan tanaman,
fotosintesis berfluktuasi sepanjang hari sebagai stomata membuka dan menutup.
·
Biasanya, stomata terbuka di pagi
hari, menutup pada tengah hari, membuka kembali di sore hari, dan ditutup untuk
baik di malam hari.
·
Karbon dioksida yang berlimpah di
udara, sehingga tidak menjadi faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman.
·
Pada sistem penanaman tanaman dengan
Greenhouse tertutup rapat mungkin tidak cukup memungkinkan udara luar untuk
masuk dan dengan demikian mungkin kurangnya karbon dioksida yang cukup untuk
pertumbuhan tanaman.
·
Karbon dioksida generator digunakan
untuk menghasilkan CO2 di rumah kaca untuk tanaman komersial seperti mawar,
anyelir, dan tomat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar